Manusia dan
kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.
Dalam pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD kita sudah di bicarakan bahwa
kedua hal tersebut merupakan dasar bagi pembahasan materi-materi selanjutnya.
Dalam uraian ini kita akan menmembahas tentang pengertian – pengertian
dasar tentang manusia dan kebudayaan. Uraian ini di maksudkan untuk memberikan
dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang materi IBD.
·
MANUSIA
Manusia di alam ini memegang peranan yang unik, dan dapat
di pandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia di pandang sebagai
kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem
yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia).manusia merupakan kumpulan dari
berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan
dari energy (ilmu fisika). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong
dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu social, manusia
merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setisp kegiatan, sering disebut homo
economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk social yang tidak dapat
berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan
(politik), mahluk yang berbudaya , sering di sebut homo-humanus (filsafat).
Dari definisi-definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain
dapat di pandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.Tetapi
siapakah manusia itu sebenarnya? Berdasarkan pada uraian diatas tentu kitabakan
mengalami kesulitanj dalam menjawab pertanyaan tersebut, oleh karena itu kita
akan mencoba menerangkan siapa manusia itu sebenarnya dari unsur-unsur yang
membangun manusia.
2.1.
UNSUR – UNSUR YANG MEMBANGUN MANUSIA
Ada dua pandangan yang
akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun
manusia
1. Manusia
terdiri dari empat unsur yang terkait
-
Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang
Nampak pada luarnya, dapat diraba dan di foto, serta menempati ruang dan waktu
-
Hayat, yaitu :mengandung unsur hidup,
yang ditandai dengan gerak.
-
Ruh, yaitu :bimbingan dan pimpinan
tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu
kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya
kebudayaan
-
Nafas, dalam pengertian diri atau
keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2. Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
-
Id, yang merupakan struktur kepribadian
yang paling primitive dan paling tidak Nampak. Id merupakan libido murni, atau
energy psikis yang menunjukan cirri alami yang irrasional dan terkait dengan
sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconscious).
Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan
struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting
Id dengan dunia luar. Terlepas dari realitas dan pengaruh social, Id diatur
oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus di
penuhi baik secara langsung mengalami pengalaman seksual, atau tidak langsung
melalui mimpi atau khayalan. Proses pemenuhan kepuasan yang disebutkan
terakhir yang dilakukan secara tidak
langsung disebut sebagai proses primer. Obyek yang nyata dari pemuasan
kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh tahan psikoseksual
dari perkembangan individual.
-
Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id,
seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam
menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh
orang lain.
-
Superego,
merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah
agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan
asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
2.2.
HAKEKAT
MANUSIA
a.
Mahluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,
diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetpi tidak abadi.Jika manusia itu meninggal,
tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat,
tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.Jika manusia meninggal, jiwa
lepas dari tubuhnya dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak
mengalami kehancuran.Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai
penggerak dan sumber kehidupan.
b.
Mahluk
ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaanya
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di lengkapi oleh penciptanya
dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia.Dengan
akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya
nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan
berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan, atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya
perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian.Daya rasa (perasaan) dalam diri
manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani.Perasaan
inderawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indera.Tingkatnya rendah dan
terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang
hanya terdapat pada manusia, misalnya:
-
Perasaan intelektual, yaitu perasaan
yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia
dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senag atau tidak puas apabila ia
tidak berhasil mengetahui sesuatu.
-
Perasaan estesis, yaitu perasaan yang
berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senag apabila ia melihat atau
mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak
indah.
-
Perasaan etis, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu baik.
Sebaliknya, perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
-
Perasaan diri, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan harga diri karena ada kekebihan dari yang lain. Apabila
seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan
sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri.
-
Perasaan social, perasaan yang berkenaan
dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan
orang lain. Apabila seseorang berhasil, ia akan merasa senang, namun apabila
seseorang gagal atau mendapatkan musibah, ia akan merasa sedih.
-
Perasaan religious, perasaan yang
berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya
apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu
mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan –Nya.
Adanya kehendak dari
setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral.
c.
Mahluk
biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak
atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.Sebagai mahluk hayati, manusia
dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia,
psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan
sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi – segi :
kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi social, kesenian, ekonomi, perkakas,
bahasa, dan sebagainya.
d.
Mahluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Soren
Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang
manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat
dengan lingkungaannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada
hokum alamiah pula.
Hidup
manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estesis, etis dan religious.Dengan
kehidupan estesis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang
mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian
yang indah.Dengan etis manusia meningkatkan kehidupan estesis ke dalam
tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan di pertanggung
jawabkan.Dengan kehidupan religious, manusia menghayati pertemuannya dengan
Tuhan.
2.3.
KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
Budaya
yang terdapat di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan
perbedaan peradaban daerah itu masing-masing,selain itu juga karena letak
geografis daerah tersebut.Manusia mendiami wilayah yang berbeda,ada yang di
wilayah Barat,Timur Tengah,dan Timur.Berada di lingkungan yang berbeda membuat
kebiasaan,adat istiadat ,budaya juga berbeda.perbedaan budaya tersebut
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.Misalnya pada bangsa
timur,bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah,bangsa yang mempunyai
kepribadian baik,dan bangsa yang bersahabat.Banyak orang dari wilayah lain yang
tertarik pada kebudayaan bangsa timur.
Kepribadian
bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya,
lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan
tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur
identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan
berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.Bangsa
timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat
toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong.Bangsa barat saat berkunjung
ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang
timur itu baik dan ramah.Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong
sopan.mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat
istiadat yang di junjung tinggi.
2.4. PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam
bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Melville J. Herskovits dan
Bronislow Malinowski berpendapat bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri.Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai,
norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat. Upacara kedewasaan dari suku WaYao di
Malawi, Afrika. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
·
UNSUR
– UNSUR KEBUDAYAAN
Untuk lebih mendalam tentang unsur-unsur
kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalah lain yang menyangkut kebudayaan.
Misalnya apa yang disebut dengan unsur. Yang di maksud dengan unsur disini
dalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih
mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang
terdapat di dalamnya.
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat
terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian
dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan.Misalnya dalam kebudayaan
Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat
disamping unsur kecil seperti sisir, kancing, baju, peniti dan lain-lainnya
yang di jual di pinggir jalan.
Beberapa orang sarjana, telah mencoba
merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, misalnya Melville J. Herkovits
mengjukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan.Di katakannya bahwa hanya ada
empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi,
keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa
unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau
lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul
Universal Categories Of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan
universal, yaitu:
1.
Bahasa
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo longuens.Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda
(kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya
menjadi bentuk bahasa tulisan.
2.
Sistem Pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai
homo sapiens. Pengetahuan dapat di peroleh dari pemikiran sendiri.disamping itu
didapat juga dari orang lain. kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah
di ketahui kemudian menyampaikannya kepada oraang lain melalui bahasa,
menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu di
bukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
3.
Organisasi Sosial
Merupakan
produk manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun
memiliki akal, maka di susunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia
bekerja sama untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
4.
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Sistem ini merupakan produk dari
manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan di
bantu dengan tanganya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat
membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaanya itulah manusia
dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
5.
Sistem Mata Pencaharian
Manusia sebagai homo economicus menghasilkan produk yang
menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
6.
Sistem Religi
Manusia yang merupakan homo religious, diberikan kecerdasan pikiran
dan perasaan luhur, tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan
lain yang lebih besar. Karena itu manusia takut , sehingga menyembahnya dan
lahirlah sebuah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
7.
Kesenian
Setelah manusia dapat memnuhi
kebutuhan fisiknya, maka di butuhkan kebutuhan psikisnya untuk di
puaskan.Manusia bukan semata-mata lagi memenuhi kebutuhan isi perutnya saja,
mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya
dapat dipenuhi melalui kesenian.Dan itu merupakan hasil dari manusia sebagai
homo aesteticus.
Cultural universal tersebut di jabarkan
kembali dalam unsur-unsur yang lebih kecil disebut kegiatan-kegiatan kebudayaan
atau cultural activity.Cultural activity dapat di bagi menjadi unsur yang lebih
kecil lagi yang di sebut trait complex.Dan pada akhirnya sebagai unsur
kebudayaan terkecil yang membentuk trait, adalah items.
Masalah
lain yang penting juga tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum
mengatakan bahwa kebudayaan dapat di bedakan dalam dua bentuk wujudnya.Pertama,
kebudayan bendaniah (material) dengan cirri dapat dirasa saja.Kedua, kebudayaan
rohaniah (spiritual) dengan cirri dapat dirasa saja.
2.5.
WUJUD
KEBUDAYAAN
J. J
Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000)membedakan adanya tiga ‘gejala
kebudayaan’ , yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan
(3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang
mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang
kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan
sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu
kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda
hasil karya manusia.
Mengenai
wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam Buku Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar (2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai berikut :
1. Wujud Ide
Wujud
tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat
diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga
masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
Budaya
ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada
tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan
santun.Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.
2. Wujud perilaku
Wujud
tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan
berpola dari manusia itu sendiri.Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan
didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas
manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya
dalam masyarakat.Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.
3. Wujud Artefak
Wujud ini
disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik.Sifatnya
paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan.Contohnya : candi,
bangunan, baju, kain komputer dll.
2.6.
ORIENTASI NILAI BUDAYA
Orientasi
nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola pada prinsip ynag mengutamakan
tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan
solusi dalam memecahkan masalah. Ada tiga asumsi dari pernyataan diatas:
1. Orang
dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah.
2. Solusi
yang tersedia tidak terbatas.
3. Satu
solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua potensial tampak pada
setiap budaya.
·
Orientasi
Human Nature
Human nature adalah orientasi yang
menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia.Yang dipandang sebagai pembawaan
yang baik, jahat, atau campuran dari itu.Manusia di pandang tidak hanya sebagai
baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus
mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk, sedangkan yang
tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral. Ada enam solusi potensial
pada masalah ini yaitu :
1. Manusia
yang jahat tetapi dapat merubah.
2. Manusia
jahat dan tidak dapat dirubah.
3. Manusia
adalah netral yang respek pada baik dan jahat.
4. Manusia
adalah campuran baik dan jahat.
5. Manusia
itu baik tapi dapat berubah.
6. Manusia
itu baik dan tidak dapat berubah.
·
Orientasi
Nature/Alam – Person
Ada tiga tipe utama yaitu :
1. Menguasai
alam, orientasi ini melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah.
2. Harmoni
dengan alam, memiliki makna bahwa tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia,
sifat dan supernatural.
3. Penaklukan
kepada alam yang unggul dinegara seperti spanyol, Amerika. Yaitu kita percaya
bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada
ancaman, tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
·
Orientasi
Aktifitas
Aktifitas manusia dapat dilihat dalam
tiga cara yaitu :
1. Doing,
orientasi ini melibatkan pada tipe aktifitas yang hasilnya tampak pada eksternal
individu yang diukur dengan sesuatu.
2. Being
merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing.
3. Becoming
merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
·
Orientasi
Waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
:
1. Waktu
masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada
tradisi di masa lalu.
2. Orientasi
masa sekarang yaitu dimana orang-orang member perhatian yang relative kecil
pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi pada
masa depan.
3. Orientasi
masa depan adalah masa yang memiliki nilai tinggi.
·
Orientasi
relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck,
memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu :
1. Individualism
Orientasi
ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan
sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasarannya adalah
memprioritaskan pada individu dari pada kelompok.
2. Orientasi
langsung atau lineality
Orientasi
ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok merupakan prioritas
utama.Menurut Kluckhon dan strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui
waktu individu-individu adalh penting hanya untuk anggota kelompok tersebut.
3. Collaterality
Orientasi
ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu.
Sepertinya focus pada perluasan kelompok secara lateral/ke samping (anggota
kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari
kelompok diatas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak
mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok.
·
Penerapan
Orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk
memahami komunikasi dengan orang asing.Dengan mempertimbangkan dua budaya yang
tampaknya mirip, misalnya inggris dan amerika serikst.Selain itu ada juga yang
mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya.Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya kesalah pahaman antara orang-orang dalam budaya yang
berbeda.
2.7.
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian perubahan kebudayaan adalah
sesuatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuain diantara
unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak
serasi fungsinya bagi kehidupan.
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun
selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive
yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya.
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua
kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.Gerak kebudayaan sebenarnya adalah
gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi.
Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan
manusia lainnya. Artinya, karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di
dalam masyarakat.
Terjadinya gerak /
perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan
kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang
hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan
kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
Selain
hal-hal diatas ada juga faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan
kebudayaan yaitu :
1. Faktor
yang mendorong perubahan kebudayaan.
·
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang
memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur –unsur teknologi dan ekonomi
(kebudayaan material).
·
Adanya individu-individu yang mudah menerima
unsur –unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
·
Ada faktor adaptasi dengan lingkungan alam
yang mudah berubah.
Selain faktor diatas
ada faktor intern dan ekstern yang mendukung terjadinya perubahan kebudayaan :
-
Faktor intern
·
Perubahan demografis
·
Konflik social
·
Bencana alam
·
Perubahan lingkungan alam
-
Faktor ekstern
·
Perdagangan
·
Penyebaran agama
·
Peperangan
2. Faktor
penghambat perubahan kebudayaan.
·
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang
memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat dan keyakinan agama
(kebudayaan non material)
·
Adanya individu-individu yang sukar
menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi yang kolot.
2.8.
KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara
manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan.Dan
kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.Tetapi apakah sesederhana
itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwi tunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan
satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan.Dan setelah kebudayaan
terciptamaka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.Tampak
bahwa keduanya merupakan satu kesatuan.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia
dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia
dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu
sama lain. proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekpresikan dirinya dengan membangun dunianya.
Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
2. Obyektivasi,
merupakan proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan
demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan
membentuk perilaku manusia.
3. Internalisasi,
proses disergapnya masyarakat oleh manusia. Maksudnya adalah manusia
mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik,
sehingga manusia menjadi kenyataan yang di bentuk oleh masyarakat.
Apabila manusia melupakan bahwa
masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan terasing.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan
masyarakat memiliki keterkaitan yang sangat erat satu sama lain. pada kondisi
sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul,
manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan
pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan di lakukan dengan lebih cermat.
KESIMPULAN
Ilmu Budaya Dasar sebagai mata kuliah
dasar umum sangat berguna untuk mahasiswa, selein untuk pengembangan soft
skill, Ilmu Budaya Dasar juga memberikan pelajaran tentang perkembangan
kebudayaan.manusia, kesenian, dan unsur-unsur lain yang terkait dalam
terbentuknya sutu kebudayaan merupakan ciri-ciri setiap bangsa. Setiap bangsa
memiliki ciri budaya yang berbeda-beda.Namun demikian perbedaan kebudayaan
setiap bangsa merupakan hal yang harus kita ketahui agar menambah wawasan, dan
sikap saling menghargai antar bangsa.
REFERENSI
·
http://bacaebookgratis.wordpress.com/2011/06/03/3-konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan-2/
·
http://nillacanimoeth.ngeblogs.com/2009/12/12/ilmu-sosial-dasar/
0 comments:
Post a Comment
Admin tidak selalu online untuk memantau komentar yang masuk... jadi berikan Komentar anda atau balasan Komentar anda yang sopan kepada pengunjung dan layak dikonsumsi oleh publik. NO SARA, NO SPAM dan Sejenisnya.